KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha
Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.
Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak
yang telah berpartisipai dalam pembuatan makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengelaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lgi.
Karena keterbatasa pengetahuan maupun makalah kami,
kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnanan makalah ini.
Kupang,13 maret 2017
Penulis
DAFTAR
ISI
Cover
Kata
Pengantar…………………………………………………………………….1
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………2
BAB
1 PENDAHULUAN……………………………………………………..…3
1.1 Latar
Belakang………………………………………………………………….3
1.2
Rumusan Masalah………………………………………………………………3
1.3
Tujuan Penulisan
………………………………………………………………3
BAB
2 PEMBAHASAN……………………………………………………………4
2.1
Molekul Air………………………………………………………………………4
2.2
Sifat fisik dan kimia air………………………………………………………..…5
2.3
Potensial air ………………………………………………………………………6
BAB
3 PENUTUP……………………………………………………………………7
3.1
Kesimpulan………………………………………………………………………..7
3.2
Saran ………………………………………………………………………………7
DAFTAR
PUSTAKA …………………………………………………………………8
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air
merupakan sumber kehidupan, tanpa air tidak ada makluk yang dapat hidup. Begitu
juga tanaman salah satu unsure terbesar tanaman adalah air yautu berkisar
antara 90% untuk tanaman muda, sampai kurang dari 10 % untuk padi-padianyang menua sedangkan tanaman
yang mengandung minyak, kandungan airnya sangat sedikit. Penyiraman harus
dilakukan teratur agar tidak kekurangan. Jika tidak disaram tanaman akan mati
kekeringan. Air merupakan bahan untuk fotosintesis, tetapi hanya 0,1% dari
total air yang digunakan utnuk fotosintesis. Air yang digunakan untuk
transpirasi tanaman sebanayak 99% dan digunakan untuk hidrasi 1%, termasuk untuk
memelihara dan menyebabkan pertumbuhan yang lebih baik, selama pertumnuhan
tanaman membutuhkan sejumlah air yang tepat.
Air
merupakan reagen yang penting dalam proses-proses fotonsintesa dan dalam
proses-proses hidrolik. Disamping itu juga merupakan pelarut dari garam-garam,
gas-gas dan material yang bergerak kedala tumbuh-tumbuhan, melalui dinding sel
ndan jaringan esensial untuk menjamin adanya turgiditas, pertumbuhan sel,
stabilitas bentuk daun, proses membuka dan menutupnya stomata , kelangsungan gertak
struktur tubuh tumbuhan. Kekurangan air akan mengganggu aktivitas fisiologi dan
morfologi, sehingga mengkibatkan terhentinya pertumbuhan. Defisiensi air yang
terus menerus akan menyebabkan perubahan ireversibel dan pada gilirannya
tanaman akan mati.
1.2
Rumusan
Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini
dalah
2.
Apa yang dimaksud dengan molekul air ?
3.
Bagaimana sifat fisik dan kimia air ?
4.
Apa yang dimaksud dengan potensial air ?
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan
penulisan dari makalah ini adalah
1.
Agar mahasiswa dapat mengetahui apa itu
molekul air.
2.
Agar dapat mengetahui sifat fisik dan
kimia dari air.
3.
Agar mengetahui apa itu potensial air.
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1 Molekul Air
Air adalah molekul sederhana yang terdiri dari satu
atom terikat pada dua atom hydrogen yang berbeda. Karena elektronegativitas
lebih tinggi darin atom oksigen, ikatan tersebut adalah kovalen polar. Atom
oksigen menarik electron bersama dari ikatan kovalen sampai batas jauh lebih
besar dibandingkan atom hydrogen.
Akibatnya atom oksigen memperoleh muatan negative
persial, sedangkan atom hydrogen masing-masing memproleh muatan positif
persial. Molekul mengadopsi stuktur bengkok karena dua pasangan elektorn
mandiri pada atom oksigen. Sudut ikatan H-O-H adalah sekitar 1050,
sedikit yang lebih kecil dari yang ideal 109,50dari spÆ· hibridisasi
orbital atom.
Bentuk bengkok dari molekul air sangat penting
karena ikatan kutub OH tidak meniadakan satu sama lain dan molekul secara
keseluruhan adalah polar. Oksigen meruakan ujung negatif dari molekul,
sedangkan daerah atom hidrogen merupakan ujung positif dari molekul.
Molekul polar menarik satu sama lain oeh kekuatan
dipol-dipol setalah ujug yang positif dari satu moleku tertarik ke ujun
negative dari molekul lainnya. Dalam kasus air , ikatan OH tersebut sangat
polar menghsilkan sangat sedikit kerapatan electron disekitar atom hidrigen.
2.2 Sifat fisika dan kimia air
1. Elektrolis air
Molekul air
dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirnya arus listrik.
Proses ini disebut elektrolis air. Pada katode dua molekul air bereaksi dengan
menangkap dua elekton, tereduksio menjadi gaa H2 dan ion hidroksida
( OH- ). Sementara itu pada anode, dua molekul air terurai menjadi
gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan
electron katode. Ion H+ dan OH- mengalami netralisai
sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air.
2. Kelarutan ( solvasi )
Air adalah
pelarut yang kuat, melarutkan banyak zat kimia. Zat-zat yang berampur dan larut
dengan baik dalam air disebut sebagai zat-zat hidrofilik dan zat-zat yang tidak
mudah tercampur dengan air disebut sebagai zat-zat hidrofobik. Kelarutan suatu
zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut menandingi kekuatan
daya tarik menarik listrik antara molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak
mampu menandingi gaya tsrik-menarik anatara molekul air, molekul-molekul zat
tersebut tidak larut dan akan mengendap dalam air.
3. Kohesi dan adesi
Air menempel
pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar. Air memiliki sejumlah muatan
parsial negatuf dekat atom oksigen akibat pasangan electron yang tidak
digunakan bersama, dan sejumah muatan parsial positif dekat atom hydrogen. Dalam
air hal ini tejadi karena atom oksigen bersifat lebih elektronegatif
dibandingkan atom hydrogen yang berarti, atom oksigen memiliki kekuatan listrik
pada electron-elektron yang dimilki bersama dalam molekul, menarik
electron-elektron lebih dekat kearahya dan membuat daerah di sekitar atom
oksigen.
4. Tegangan Permukaan
Air memiliki
tegangan permukaan yang besar yang disebabkan oleh kuatnya sifat kohesi antar
molekul-molekul air. Hal ini dapat diamati saat sejumlah kecil air ditempatkan
dalam sebuah permukaanyang tak dapat terbasahi atau terlarutkan, air tesebut
akan berkumpul sebagai sebuah tetesan. Diatas sebuah permukaan gelas yang amat
bersih atau permukaan amat halus air dapat membentuk suatu lapisan tipis karena
gaya tarik molekul air/gaya adhesi lebih kuat ketimbang gaya antar molekul air.
Dalam sel-sel biologi dan organel-organel, air besentuhan dengan membran dan
permukaan protei yang bersifat hidrofilik yaitu permukaan keterkaitan kuat.
2.3
Potensial Air
Potensial
air adalah jumlah air yang tekandung dalam suatu sel atau jaringan tumbuhan.
Suatu sel atau jaringan dikatakan memiliki ptensial air tinggi jika memiliki
kadar air tinggi. Untuk mengetahui arah dan perkembangan air didalam jaringan tumbuhan,
harus diketahui terlebih dahulu potensial-potensial air pada setiap sel. Air
akan bergerak dari tempat berpotensial tinggi ketempat berpotensial rendah
hingga terjadi keseimbangan diantara keduanya. Sel yang dapat tambahan air akan
naik turgiditasnya, dan tekanan turgornya menjadi lebih besar pula. Demikian
pula potensial air dalam sel juga akan naik. Adanya perbedaan potensial air
mengakibatkan terjadinya transport cairan sekaligu transport materi terlarut.
Selain itu perbedaab potensial juga berguna dalam proses penyebaran zat-zat
hasil fotosintesis dan metabolism keseluruh bagian tubuh tumbuhan.
Tumbuhan
melakukan beberapa adaptasi berkaitan dengan perubahan potensial air. Ketika
udara terik dan transpirasu tinggi , tumbuhan akn berdapatasi dengan menutup
stomata. Sedangkan ketika kondisi basah sehingga potensial tinggi, tumbuhan aka
beradaptasi dengan membuka stomata dan juga melakukan gutasi.
BAB
3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Molekul air adalah molekul
sederhana yang terdiri dari satu atom terikat pada dua atom hydrogen yang
berbeda. Karena elektronegativitas lebih tinggi darin atom oksigen, ikatan
tersebut adalah kovalen polar. Atom oksigen menarik electron bersama dari
ikatan kovalen sampai batas jauh lebih besar dibandingkan atom hydrogen. Sifat
fisika dan kimia air adalah Elektrolisis air molekul air dapat diuraikan
menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirnya arus listrik. Kelarutan adalah
pelarut yang kuat, melarutkan banyak zat kimia. Zat-zat yang berampur dan larut
dengan baik dalam air disebut sebagai zat-zat hidrofilik dan zat-zat yang tidak
mudah tercampur dengan air disebut sebagai zat-zat hidrofobik. Kohesi dan adesi
yaitu air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar. Air
memiliki sejumlah muatan parsial negatuf dekat atom oksigen akibat pasangan
electron yang tidak digunakan bersama, dan sejumah muatan parsial positif dekat
atom hydrogen. Tegangan Permukaan yaitu air memiliki tegangan permukaan yang
besar yang disebabkan oleh kuatnya sifat kohesi antar molekul-molekul air.
Potensial
air adalah jumlah air yang tekandung dalam suatu sel atau jaringan tumbuhan.
Suatu sel atau jaringan dikatakan memiliki ptensial air tinggi jika memiliki
kadar air tinggi. Untuk mengetahui arah dan perkembangan air didalam jaringan
tumbuhan, harus diketahui terlebih dahulu potensial-potensial air pada setiap
sel. Air akan bergerak dari tempat berpotensial tinggi ketempat berpotensial
rendah hingga terjadi keseimbangan diantara keduanya.
3.2
Saran
Menyadari
bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
focus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber
yang lebih banyak yang tertunda dapat di pertanggung jawababkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Mader , S.S.2004. Biology. Boston. McGraw-Hill.
Anonym, 2008. Fisiologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
Dwidjosoeputro,
1997. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia;Jakarta.
Salisbury and
Roe, 1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB;
Bandung