Senin, 24 April 2017


KATA PENGANTAR

        Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berpartisipai dalam pembuatan makalah ini.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengelaman bagi para pembaca, untuk kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lgi.

Karena keterbatasa pengetahuan maupun makalah kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnanan makalah ini.



Kupang,13  maret 2017


Penulis







DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar…………………………………………………………………….1
DAFTAR ISI………………………………………………………………………2
BAB  1 PENDAHULUAN……………………………………………………..…3
1.1  Latar Belakang………………………………………………………………….3

1.2  Rumusan Masalah………………………………………………………………3

1.3  Tujuan Penulisan ………………………………………………………………3

BAB 2 PEMBAHASAN……………………………………………………………4
2.1 Molekul Air………………………………………………………………………4
2.2 Sifat fisik dan kimia air………………………………………………………..…5
2.3 Potensial air ………………………………………………………………………6

BAB 3 PENUTUP……………………………………………………………………7
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………..7
3.2 Saran ………………………………………………………………………………7
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………8





BAB 1
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Air merupakan sumber kehidupan, tanpa air tidak ada makluk yang dapat hidup. Begitu juga tanaman salah satu unsure terbesar tanaman adalah air yautu berkisar antara 90% untuk tanaman muda, sampai kurang dari 10 %  untuk padi-padianyang menua sedangkan tanaman yang mengandung minyak, kandungan airnya sangat sedikit. Penyiraman harus dilakukan teratur agar tidak kekurangan. Jika tidak disaram tanaman akan mati kekeringan. Air merupakan bahan untuk fotosintesis, tetapi hanya 0,1% dari total air yang digunakan utnuk fotosintesis. Air yang digunakan untuk transpirasi tanaman sebanayak 99% dan digunakan untuk hidrasi 1%, termasuk untuk memelihara dan menyebabkan pertumbuhan yang lebih baik, selama pertumnuhan tanaman membutuhkan sejumlah air yang tepat.

Air merupakan reagen yang penting dalam proses-proses fotonsintesa dan dalam proses-proses hidrolik. Disamping itu juga merupakan pelarut dari garam-garam, gas-gas dan material yang bergerak kedala tumbuh-tumbuhan, melalui dinding sel ndan jaringan esensial untuk menjamin adanya turgiditas, pertumbuhan sel, stabilitas bentuk daun, proses membuka dan menutupnya stomata , kelangsungan gertak struktur tubuh tumbuhan. Kekurangan air akan mengganggu aktivitas fisiologi dan morfologi, sehingga mengkibatkan terhentinya pertumbuhan. Defisiensi air yang terus menerus akan menyebabkan perubahan ireversibel dan pada gilirannya tanaman akan mati.

1.2           Rumusan Masalah

   Adapun rumusan masalah dari makalah ini dalah
2.      Apa yang dimaksud dengan molekul air ?
3.      Bagaimana sifat fisik dan kimia air ?
4.      Apa yang dimaksud dengan potensial air ?

1.2  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah
1.      Agar mahasiswa dapat mengetahui apa itu molekul air.
2.      Agar dapat mengetahui sifat fisik dan kimia dari air.
3.      Agar mengetahui apa itu potensial air.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Molekul Air
Air adalah molekul sederhana yang terdiri dari satu atom terikat pada dua atom hydrogen yang berbeda. Karena elektronegativitas lebih tinggi darin atom oksigen, ikatan tersebut adalah kovalen polar. Atom oksigen menarik electron bersama dari ikatan kovalen sampai batas jauh lebih besar dibandingkan atom hydrogen.
Akibatnya atom oksigen memperoleh muatan negative persial, sedangkan atom hydrogen masing-masing memproleh muatan positif persial. Molekul mengadopsi stuktur bengkok karena dua pasangan elektorn mandiri pada atom oksigen. Sudut ikatan H-O-H adalah sekitar 1050, sedikit yang lebih kecil dari yang ideal 109,50dari spÆ· hibridisasi orbital atom.

Bentuk bengkok dari molekul air sangat penting karena ikatan kutub OH tidak meniadakan satu sama lain dan molekul secara keseluruhan adalah polar. Oksigen meruakan ujung negatif dari molekul, sedangkan daerah atom hidrogen merupakan ujung positif dari molekul.
Molekul polar menarik satu sama lain oeh kekuatan dipol-dipol setalah ujug yang positif dari satu moleku tertarik ke ujun negative dari molekul lainnya. Dalam kasus air , ikatan OH tersebut sangat polar menghsilkan sangat sedikit kerapatan electron disekitar atom hidrigen.




2.2 Sifat fisika dan kimia air
1.      Elektrolis air
Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirnya arus listrik. Proses ini disebut elektrolis air. Pada katode dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elekton, tereduksio menjadi gaa H2 dan ion hidroksida ( OH- ). Sementara itu pada anode, dua molekul air terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan electron katode. Ion H+ dan OH- mengalami netralisai sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air.

2.      Kelarutan ( solvasi )
Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak zat kimia. Zat-zat yang berampur dan larut dengan baik dalam air disebut sebagai zat-zat hidrofilik dan zat-zat yang tidak mudah tercampur dengan air disebut sebagai zat-zat hidrofobik. Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut menandingi kekuatan daya tarik menarik listrik antara molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak mampu menandingi gaya tsrik-menarik anatara molekul air, molekul-molekul zat tersebut tidak larut dan akan mengendap dalam air.

3.      Kohesi dan adesi
Air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar. Air memiliki sejumlah muatan parsial negatuf dekat atom oksigen akibat pasangan electron yang tidak digunakan bersama, dan sejumah muatan parsial positif dekat atom hydrogen. Dalam air hal ini tejadi karena atom oksigen bersifat lebih elektronegatif dibandingkan atom hydrogen yang berarti, atom oksigen memiliki kekuatan listrik pada electron-elektron yang dimilki bersama dalam molekul, menarik electron-elektron lebih dekat kearahya dan membuat daerah di sekitar atom oksigen.

4.      Tegangan Permukaan
Air memiliki tegangan permukaan yang besar yang disebabkan oleh kuatnya sifat kohesi antar molekul-molekul air. Hal ini dapat diamati saat sejumlah kecil air ditempatkan dalam sebuah permukaanyang tak dapat terbasahi atau terlarutkan, air tesebut akan berkumpul sebagai sebuah tetesan. Diatas sebuah permukaan gelas yang amat bersih atau permukaan amat halus air dapat membentuk suatu lapisan tipis karena gaya tarik molekul air/gaya adhesi lebih kuat ketimbang gaya antar molekul air. Dalam sel-sel biologi dan organel-organel, air besentuhan dengan membran dan permukaan protei yang bersifat hidrofilik yaitu permukaan keterkaitan kuat.




2.3 Potensial Air

Potensial air adalah jumlah air yang tekandung dalam suatu sel atau jaringan tumbuhan. Suatu sel atau jaringan dikatakan memiliki ptensial air tinggi jika memiliki kadar air tinggi. Untuk mengetahui arah dan perkembangan air didalam jaringan tumbuhan, harus diketahui terlebih dahulu potensial-potensial air pada setiap sel. Air akan bergerak dari tempat berpotensial tinggi ketempat berpotensial rendah hingga terjadi keseimbangan diantara keduanya. Sel yang dapat tambahan air akan naik turgiditasnya, dan tekanan turgornya menjadi lebih besar pula. Demikian pula potensial air dalam sel juga akan naik. Adanya perbedaan potensial air mengakibatkan terjadinya transport cairan sekaligu transport materi terlarut. Selain itu perbedaab potensial juga berguna dalam proses penyebaran zat-zat hasil fotosintesis dan metabolism keseluruh bagian tubuh tumbuhan.

Tumbuhan melakukan beberapa adaptasi berkaitan dengan perubahan potensial air. Ketika udara terik dan transpirasu tinggi , tumbuhan akn berdapatasi dengan menutup stomata. Sedangkan ketika kondisi basah sehingga potensial tinggi, tumbuhan aka beradaptasi dengan membuka stomata dan juga melakukan gutasi.














BAB 3
PENUTUP
3.1           Kesimpulan

Molekul air adalah molekul sederhana yang terdiri dari satu atom terikat pada dua atom hydrogen yang berbeda. Karena elektronegativitas lebih tinggi darin atom oksigen, ikatan tersebut adalah kovalen polar. Atom oksigen menarik electron bersama dari ikatan kovalen sampai batas jauh lebih besar dibandingkan atom hydrogen. Sifat fisika dan kimia air adalah Elektrolisis air molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirnya arus listrik. Kelarutan adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak zat kimia. Zat-zat yang berampur dan larut dengan baik dalam air disebut sebagai zat-zat hidrofilik dan zat-zat yang tidak mudah tercampur dengan air disebut sebagai zat-zat hidrofobik. Kohesi dan adesi yaitu air menempel pada sesamanya (kohesi) karena air bersifat polar. Air memiliki sejumlah muatan parsial negatuf dekat atom oksigen akibat pasangan electron yang tidak digunakan bersama, dan sejumah muatan parsial positif dekat atom hydrogen. Tegangan Permukaan yaitu air memiliki tegangan permukaan yang besar yang disebabkan oleh kuatnya sifat kohesi antar molekul-molekul air.

Potensial air adalah jumlah air yang tekandung dalam suatu sel atau jaringan tumbuhan. Suatu sel atau jaringan dikatakan memiliki ptensial air tinggi jika memiliki kadar air tinggi. Untuk mengetahui arah dan perkembangan air didalam jaringan tumbuhan, harus diketahui terlebih dahulu potensial-potensial air pada setiap sel. Air akan bergerak dari tempat berpotensial tinggi ketempat berpotensial rendah hingga terjadi keseimbangan diantara keduanya.




3.2           Saran

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih focus dan detail dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tertunda dapat di pertanggung jawababkan.


DAFTAR PUSTAKA

Mader , S.S.2004.  Biology. Boston. McGraw-Hill.

Anonym, 2008. Fisiologi Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.

Dwidjosoeputro, 1997.  Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia;Jakarta.

Salisbury and Roe, 1995. Fisiologi Tumbuhan. ITB; Bandung